Tak Percaya Sistem PPDB Online, Mahasiswa Demo 'Selamatkan Pendidikan Ribuan Anak' di Kota Bekasi
KOTA BEKASI - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Pendidikan (AMPPI) meminta Dinas Pendidikan menyelamatkan ribuan anak di Kota Bekasi yang tidak diterima di sekolah negeri melalui program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online Tahun 2022. Mahasiswa tak percaya sistem PPDB online. Para mahasiswa tak percaya sistem PPDB online dan menyuarakan penolakan dalam pelaksanaan PPDB Online 2022 dengan menuding Pemerintah Kota Bekasi gagal perjuangkan rakyatnya. Pasalnya ada 9000-an lebih anak yang lulus sekolah dasar nasibnya saat ini diujung tanduk. "Mahasiswa tak percaya sistem PPDB online. Masa depan suram menanti ribuan lulusan sekolah dasar di Kota Bekasi karena kegagalan pemerintah,"ungkap Reza Kurniawan Koordinator AMPPI, Kamis (14/7/2022). Baca Juga: PPDB Kota Bekasi Ngaco, Jarak Siswa ke Sekolah Jutaan Meter Mereka menganggap pelaksanaan PPDB 2022 gagal terlaksana dengan baik karena tidak mampu mengakomodir anak-anak untuk bersekolah negeri. Sistem yang dirancang oleh Disdik Kota Bekasi jadi jembatan mempersempit dalam memperoleh pendidikan. Baca Juga:Â Sarankan Anak Sekolah Paket B, Mahasiswa: Disdik Kota Bekasi Lari dari Tanggungjawab Pasalnya diketahui bahwa lulusan sekolah dasar tahun 2022 sebanyak 44.640 anak. Sementara Dinas Pendidikan Kota Bekasi hanya menyediakan kuota untuk SMP Negeri hanya 13.856 kursi. Sisanya diarahkan ke sekolah swasta, tapi hanya mampu mengakomodir 21.440 kursi. Dengan begitu maka tersisa anak yang tidak tertampung di sekolah negeri dan swasta di Kota Patriot mencapai 9.164 anak. "Dibawa ke mana sisa 9000-an lebih tersebut. Kongkalikong dengan perguruan swasta telah melukai hati rakyat. Ini secara tak langsung telah melakukan transaksi atau memperdagangkan anak-anak dengan praktek berbeda yang terbungkus dengan rapi,"tegas Reza. Menurutnya tidak ada sekolah swasta yang mau rugi menampung anak-anak miskin secara gratis itu hanya kamuflase. Mereka jelasnya merongrong imbal balik dari penerimaan siswa yang katanya digratsikan. Para mahasiswa dalam orasinya mengklaim mengetahui kecurangan yang dilakukan dalam proses PPDB 2022. AMPP Kota Bekasi mengaku menemukan berbagai dugaan kecurangan dalam penyelenggaraan PPDB diantaranya 1. Manipulasi jarak pada jalur penerimaan zonasi yang diduga dimainkan oleh operator penerimaan siswa 2. Jalur Afirmasi Sarat dimanipulasi dan dimanfaatkan oleh keluarga kaya 3. Tidak transparan kursi tersisa di masing-masing sekolah. Hal ini diduga hanya menjadi alokasi bagi pihak yang memiliki kedekatan dan kekuasaan dengan penyelenggara pendidikan. 4 Mencuat dugaan setiap anggota DPRD mendapatkan jatah 30 siswa per anggota dewan. Aksi yang digelar pukul 15.00 WIB itu berjalan tertip dan damai. Setelah beberapa lama orasi akhirnya Sekretaris Dinas Pendidikan turun untuk menemui mahasiswa. Namun oleh mereka ditolak untuk dialog, mahasiswa hanya mengingatkan agar Disdik selamatkan ribuan anak yang tidak diterima di sekolah Negeri dengan cara apapun.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: